Penggunaan Limbah Kulit Jeruk Mandarin (Citrus reticulata L.) dan Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Sebagai Cat Alami

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa cat alami dapat menjadi alternatif
pengganti cat yang mengandung senyawa berbahaya, cat yang lebih ramah dan aman bagi lingkungan.
Penelitian ini dilatar belakangi karena banyaknya limbah kulit jeruk mandarin dan buah naga merah di
Indonesia yang tidak dimanfaatkan dengan baik menjadi produk yang lebih bermanfaat. Namun kedua
limbah kulit buah ini dapat dimanfaatkan menjadi alternatif pembuatan cat karena mengandung
pigmen yang kuat yaitu antosianin dan karotenoid. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh 4 prototype
yaitu wadah RA (bubuk kulit naga merah 10 Gram), RB (bubuk kulit naga merah 20 Gram), MA
(bubuk kulit jeruk Mandarin 10 Gram), dan MB (20 Gram bubuk kulit jeruk mandarin). Produk yang
mengandung bubuk buah naga paling merah, Produk RB, merupakan produk yang paling cocok
digunakan sebagai cat karena warnanya yang kuat meskipun teksturnya cukup encer jika dilihat dari
karakteristik cat. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa produk yang dibuat mengandung Acrylonitrile
Butadiene Styrene (ABS), dengan kemiripan sebesar 88.93 Dan senyawa kopolimer Styrene/allyl
alkohol 5-6% Hidroksil dengan kemiripan sebesar 88.58 Hasil kuesioner responden juga
menunjukkan bahwa Dapat dikatakan Produk RA merupakan produk unggulan untuk digunakan
sebagai cat alami dibandingkan produk RB, MA, dan MB.