SASTRA LISAN NOLAM: EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL TALANG MAUR KABUPATEN LIMA PULUH KOTA DI ERA DIGITALISASI

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang eksistensi sastra lisan nolam sebagai salah satu kearifan lokal Talang Maur di era digitalisasi. Penelitian ini bertujuan  untuk mendeskripsikan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam sastra lisan nolam dan eksistensi sastra lisan nolam sebagai kearifan lokal Talang Maur di era digitalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sastra lisan nolam Talang Maur merupakan sastra lisan dengan bentuk syair yang dinyanyikan dan berisi ajaran kebaikan dan nasehat keagaamaan. Sastra lisan nolam sempat hilang dalam waktu lama, disebabkan oleh perkembangan zaman dan teknologi, sehingga minat masyarakat terhadap sastra lisan ini menurun. Setelah adanya revitalisasi sastra lisan nolam yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, nolam akhirnya kembali berfungsi dalam masyarakat Talang Maur. Di era digitalisasi, sastra lisan nolam masih tetap bertahan, bahkan perangkat digital seperti handphone sangat membantu dalam penyebaran sastra lisan nolam sebagai salah satu upaya pelestariannya di tengah masyarakat, khusunya masyarakat Talang Maur. Namun, terdapat beberapa tantangan, yaitu sebagian dari generasi muda masih terlihat tidak peduli dan tidak berminat dengan sastra lisan nolam dan lebih memilih untuk fokus pada hal-hal yang bersifat modern, akan tetapi pemerintah nagari dan masyarakat setempat masih terus mengupayakan agar sastra lisan ini tetap terjaga dan terlestarikan dengan cara menampilkan nolam dalam setiap kegiatan, seperti dalam kegiatan nagari, pekan budaya, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat semakin tahu dan semakin kenal dengan sastra lisan nolam.